Teknologi Canggih Pertanian membuat Generasi Muda Tertarik Jadi Petani

drone pertanian menarik anak muda jadi petani - Teknologi Canggih Pertanian membuat Generasi Muda Tertarik Jadi Petani

Pertanian, yang dulu dianggap sebagai pekerjaan tradisional, kini mengalami revolusi besar berkat kemajuan teknologi. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) percaya bahwa penerapan teknologi yang semakin marak mampu memikat minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian.

Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, menyebutkan bahwa teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) telah memberikan sentuhan modern pada pertanian. Hal ini tidak hanya membuatnya lebih mudah, tetapi juga lebih prestisius. Dalam sebuah dialog teknologi kecerdasan buatan di bidang pertanian di Jakarta, Senin, Yudhistira menyampaikan keyakinannya bahwa aplikasi teknologi mampu menarik perhatian generasi muda untuk lebih banyak terlibat dalam dunia pertanian.

Salah satu teknologi canggih yang sedang booming di pertanian adalah pesawat tanpa awak atau drone. Transformasi signifikan terlihat dalam pengelolaan tanah dan lahan yang mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Drone ini dilengkapi dengan sensor-sensor canggih, termasuk kamera multispektral red edge yang memungkinkan pemantauan tanaman secara real-time, akurat, dan cepat. Mereka bahkan dapat mendeteksi perubahan kondisi tanaman, seperti kekurangan air atau stres tanaman, serta dinamika serangan hama hingga kemunculan penyakit.

Yudhistira menjelaskan bahwa informasi yang diperoleh dari drone dapat membantu petani mengambil tindakan yang tepat waktu. Pengaturan pemberian air yang lebih efisien, pemupukan yang tepat sasaran, aplikasi pestisida yang terarah, dan perawatan khusus tanaman dapat diimplementasikan berdasarkan data yang diberikan oleh drone.

Selain itu, kemampuan drone untuk memetakan lahan pertanian dengan tingkat detail tinggi memberikan keuntungan besar dalam perencanaan penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan. Keunggulan-keunggulan ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga pengambil kebijakan dalam meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya produksi, dan mendukung keberlanjutan pertanian.

Menurut Yudhistira, banyak perusahaan rintisan di bidang pertanian telah mengadopsi teknologi drone untuk membantu budi daya pertanian. Integrasi kecerdasan buatan dengan drone dan sensor memberikan dampak signifikan dalam pemantauan, pengawasan, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan akurat.

“Penggunaan teknologi yang canggih akan membuat petani muda sangat tertarik,” tambahnya.

Try Surya Harapan, Manajer Riset dari Quadron Teknologi Indonesia, juga menyoroti manfaat sensor automasi yang tersemat dalam drone. Hal ini memungkinkan petani untuk mengatur penyemprotan pestisida secara presisi, sehingga drone dapat terbang ke titik koordinat yang diinginkan.

“Dengan kombinasi drone dan sensor, petani dapat meraih banyak keuntungan, mulai dari citra foto udara, survei topografi, pemantauan kesehatan tanah, hingga penghitungan ternak,” ungkap Try. Teknologi ini membawa revolusi positif dalam dunia pertanian, memberikan solusi cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor ini.