IKM Sagomee Jajaki Kerja Sama Bisnis dengan Arab Saudi, Mesir, dan China

SAGOMEE - IKM Sagomee Jajaki Kerja Sama Bisnis dengan Arab Saudi, Mesir, dan China

Jakarta – Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia yang memproduksi pangan mie instan berbahan dasar sagu, Sagomee, menjajaki kerja sama bisnis perdana dengan Arab Saudi, Mesir, dan China.

Penjajakan kerja sama bisnis tersebut terjadi setelah IKM Sagomee bertemu dengan calon pembeli mancanegara dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di Tangerang, Banten, pada Rabu (20/10).

Fitrianto, pemilik IKM Sagomee, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan tiga prospek kerja sama serius dari Arab Saudi dan Mesir untuk produk mie sagu, serta dari China untuk bahan dasarnya, yakni tepung sagu.

Menurut Fidrianto, para calon pembeli mancanegara tersebut tertarik memborong kedua produk unggulan IKM Sagomee karena memiliki manfaat kesehatan, di antaranya menurunkan risiko penyakit diabetes melitus.

Mie instan dan tepung sagu yang diproduksi IKM Sagomee mengandung tinggi serat 7,50 persen dan kadar indeks glikemik (GI) rendah yakni hanya mencapai 47,16 persen.

Berdasarkan hasil uji laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kandungan produk tersebut didapatkan lebih rendah dari kadar GI untuk mie terigu, 95,51 persen, dan serat pangan nya rendah, 6,14 persen.

“Yang jelas mereka mau borong, karena produk kami ini sehat dan alami, maka kami siap berapapun permintaannya,” kata Fidrianto.

Fitrianto mengaku bahwa dalam penjajakan kerja sama tersebut, pihaknya tidak semata membahas terkait keuntungan materi yang didapatkan, tapi bagaimana aktivitas ekspor bisa berkelanjutan, dan menjangkau pasar internasional lebih luas lagi.

Pihaknya sendiri menargetkan bisa masuk pasar Jepang, Korea Selatan, Amerika, dan Eropa, sebab masyarakat di negara tersebut selama ini diketahui tingkat pemanfaatan tepung sagu yang tinggi.

“Kuncinya adalah bisnis berkelanjutan, dan keberlangsungan budidaya petani hingga siap melakukan hilirisasi produk sagu Indonesia hingga go internasional,” kata Fidrianto.

Event TEI 2023 digelar secara fisik di Indonesia Convention Center (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, dari 18 – 22 Oktober, sementara pameran virtual nya berlangsung hingga 18 Desember mendatang.

Beragam komoditas dipamerkan dalam ajang ini, seperti makanan, produk kecantikan, produk kimia, hingga fesyen dan aksesori.

Kementerian Perdagangan melaporkan tercatat ada 1.542 pelaku usaha yang berpartisipasi sebagai eksibitor, serta 11.322 calon pembeli yang datang dari 144 negara, dan memiliki sebanyak 187 nota kesepahaman (MoU) kontrak misi pembelian dari 32 negara.