Malang Didorong Gerakkan Urban Farming untuk Ketahanan Pangan dan Lingkungan

image 1 - Malang Didorong Gerakkan Urban Farming untuk Ketahanan Pangan dan Lingkungan

Hai, Sobat Pembaca! Kabar baik datang dari Kota Malang, Jawa Timur! Pemerintah setempat sedang bersemangat membangun ekosistem urban farming guna memperkuat ketahanan pangan dan mereduksi polusi perkotaan. Simak yuk ulasan lengkapnya!

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengajak semua pihak untuk turut serta dalam mendukung ekosistem urban farming di wilayah tersebut. Menurut Wahyu, langkah ini bukan hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tapi juga sebagai solusi cerdas untuk mengurangi polusi di kota.

“Saya ingin mengajak semua pihak berpartisipasi dan peduli menguatkan ekosistem urban farming di Kota Malang karena memiliki peran besar. Selain sebagai upaya penguatan ketahanan pangan, juga sebagai solusi mengurangi polusi di wilayah perkotaan,” ujar Wahyu dengan semangat.

Pada hari Sabtu lalu, Wahyu meluncurkan gerakan Urban Farming di RW 1 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen. Inisiatif ini digagas oleh tim penggerak PKK bekerja sama dengan Bank BRI, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Program yang diberi nama BRI Bertani di Kota (BRINITA) ini diharapkan mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.

“Sekarang tugasnya adalah menjaga supaya urban farming ini tidak cuma di awal saja yang bagus tapi perlu berlanjut dan berkesinambungan,” tegas Wahyu, menekankan pentingnya kelangsungan program ini.

Wahyu menambahkan bahwa dengan adanya pendampingan dari BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), perubahan signifikan telah terjadi di wilayah tersebut. Tempat yang dulunya hanya sebagai tempat pembuangan sampah, kini bertransformasi menjadi lahan urban farming yang hijau dan produktif.

“Saya sudah melihat sendiri dan sangat jelas perbedaan sebelum dan sesudahnya. Itu jadi daya tarik tersendiri. Dulu sebelumnya tempat pembuangan sampah sekarang berubah menjadi hijau-hijau (urban farming) bahkan ada budidaya ikan juga,” ungkapnya penuh antusias.

Selain berbicara, Pj Wali Kota Malang juga ikut mencicipi hasil dari urban farming seperti pare, keripik, jamu, dan minuman olahan dari jambu dan bayam. Langkah yang tak hanya mendukung secara verbal, tapi juga secara nyata dengan turun langsung merasakan produk-produk unggulan dari program BRINITA.

Jadi, Sobat Pembaca, mari kita dukung bersama gerakan urban farming ini! Bukan hanya sebagai langkah menuju ketahanan pangan, tetapi juga sebagai investasi untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kota Malang menunjukkan bahwa keberlanjutan bukanlah impian, melainkan aksi nyata yang bisa kita wujudkan. Teruslah bergerak, Kota Malang!