Petani diharap waspda dan antisipasi ElNino

image 5 - Petani diharap waspda dan antisipasi ElNino

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, memberikan penyuluhan serta pendampingan kepada para petani dalam melakukan budidaya hidroponik guna mengantisipasi gagal panen akibat El Nino.

“Ancaman paling utama di Kota Palu itu sendiri yakni kekurangan air, jadi hampir semua budidaya yang dilakukan di kota ini menggunakan air yang sedikit,” kata Plt Kepala Bidang (Kabid) Tanaman, Pangan, Hortikultura, S.Teguh Asparianto di Palu, Senin.

Ia mengatakan salah satu alternatif yang sedang berusaha dilakukan yaitu menggunakan budidaya hidroponik dengan pemanfaatan pekarangan.

Adapun untuk pemanfaatan pekarangan, kata dia, beberapa program yang telah mulai dilaksanakan diantaranya yakni program Pengembangan Konsumsi dan Penganekaragaman dengan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) serta Program Kampung Tangguh Pangan.

Menurut dia, dengan melakukan budidaya hidroponik tersebut tidak akan membutuhkan banyak suplai air serta tidak lagi bergantung oleh cuaca.

Ia menjelaskan kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan tersebut dilakukan dengan pendampingan oleh pendamping teknis kelurahan, serta dikoordinasikan bersama dengan aparat kota.

“Walaupun belum seperti yang kami harapkan dan belum menyentuh secara keseluruhan tapi itu berarti sudah ada pelopor, serta sudah ada role model atau panduan yang kemudian diharapkan dapat mengantisipasi, salah satunya ancaman El Nino tersebut,” katanya.

Olehnya, Ia juga mengimbau para petani untuk menanam dengan melihat musim sehingga dapat menghindari kegagalan panen dengan resiko tinggi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino akan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2023.

Menurut BMKG, kondisi El Nino umumnya memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.